Rabu, 23 November 2011

Ditemukan Bayi Matahari Baru di Tata Surya

Ditemukan Bayi Matahari Baru di Tata Surya
10 kali dari matahari kita dan bisa terbentuk dengan sempurna menjadi seperti matahari


dengan jarak waktu sekitar 100 tahun lagi. Waah kalau jadi ada dua matahari di tata surya kita bisa berabe donk nih kalau ada kejadian seperti badai matahari bakalan lebih dahsyat lagi.


– Embrio Bintang Baru. Berita luar angkasa Teleskop Herschel mampu menangkap materi suhu rendah yang bisa melahirkan bintang dari hasil tangkapan Teleskop Herschel cukup membuat perhatian lebih para peneliti di dunia, karena teleskop tersebut berhasil menangkap embrio bintang baru yang berada di tata surya kita. Bintang tersebut bisa kita sebut sebagai sang Matahari baru karena jika di perhatikan dan di teliti untuk ukuran jika sudah terbentuk nanti bisa saja besar nya akan melebihi matahari yang sudah ada dalam susunan tata surya bima sakti kita, waah masa nanti ada dua matahari yah, aneh.


Menurut info detektor inframerah yang di miliki oleh, RCW 120 atau citra gelembung gas disinyalir dapat membantu untuk menjelaskan bagaimana proses sebuah bintang raksasa terbentuk. Waa canggih sekali yah teknologi yang di miliki oleh manusia sekarang ini, sampai-sampai kemunculan embrio bintang baru saja bisa di deteksi.


Kalau kita lihat sang calon bintang raksasa ini dalam citra teleskop tersebut tampak seperti sebuah gumpalan putih di tepi bawah gelembung. Embrio itu diperkirakan bisa tumbuh menjadi salah satu bintang terbesar dan yang paling cerah di galaksi dalam ratusan ribu tahun mendatang. Apa seperti artikel tentang kemunculan objek terang di luar angkasa yah?


Menurut para peneliti juga di sinyalir calon bintang besar seperti matahari ini memiliki massa sekitar delapan hingga sepuluh kali lebih besar dibanding massa Matahari, dan dikelilingi begitu banyak material. Waw bisa kita bayangkan yah besar nya seperti apa, matahari yang ada di tata surya kita saja sudah sangat besar, ternyata ada lagi calon bintang yang masih jadi embrio bakal melebihi besarnya.


Info menyatakan jika saja ada banyak gas dan debu berjatuhan di embrio bintang baru tersebut maka objek baru luar angkasa ini mempunyai potensi untuk menjadi salah satu objek besar atau raksasa dalam Galaksi Bima Sakti, katanya juga jika saja ini terjadi maka kehadiran dari bintang baru pesaing dari matahari tersebut dapat mempengaruhi keadaan lingkungan sekitar.


Ilmuwan Herschel, Dr. Annie Zavagno, dari Laboratoire d’Astrophysique de Marseille menyatakan, “Ini merupakan bintang besar yang mengontrol evolusi kimia dan kedinamisan galaksi,” ia juga menambahkan lagi “Ini merupakan bintang besar yang menciptakan elemen berat seperti besi dan elemen-elemen tersebut akan berada di ruang antar bintang. Dan karena bintang-bintang besar mengakhiri hidup mereka dengan ledakan supernova, mereka juga menyuntikkan energi besar ke galaksi.”


Embrio bintang baru cikal bakal bayi matahari ini disinyalir lebih besar


Objek berbentuk piring terbang ini tampak aneh. Karenanya, ilmuwan yang mempelajari bulan Saturnus mendeklarasikan Pan sebagai bulan teraneh di tata surya.


Ahli NASA mengatakan bahwa bulan Pan relatif muda karena memiliki partikel es di cincin planet. Ini menjadi bukti bagaimana pembentukan Bumi dan planet-planet di sekelilingnya.




Alat Peraga Pancuran Cahaya dan Pelampung Elektronik




Dapatkah seberkas cahaya mengikuti arah aliran air?


Mengapa cahaya Laser dapat mengikuti arah air?
Mengapa pompa air dapat menyala dan berhenti sendiri?


Pusat Peragaan Iptek (PP-IPTEK ), kembali menambah alat peraga baru untuk melengkapi koleksi galeri peragaan. Alat peraga tersebut adalah Pancuran Cahaya dan Pelampung Elektronik hasil kontribusi dari Universitas Pelita Harapan (UPH). Alat peraga Pancuran cahaya memanfaatkan prinsip serat optik dan Pelampung Elektronik yang bekerja berdasarkan ketinggian level air. Alat peraga ini memanfaatkan saklar otomatis untuk membuat aliran konstan bagian ini dinamakan Pelampung Elektronik. Dengan demikian alat peraga ini memperagakan dua jenis peragaan yaitu Pancuran Cahaya dan Pelampung Elektronik.


Alat peraga pancuran cahaya terdiri dari sebuah laser sebagai sumber cahaya yang ditempatkan sejajar dengan pancuran bak air, bak atas serta bak bawah. Peragaan ini menampilkan fenomena rambatan cahaya laser pada aliran pancuran air dari bak tersebut. Prinsip ini merupakan prinsip yang sama dengan serat optik yang dapat menghantarkan data dari satu ujung kabel serat ke ujung lain. Dapat terjadi demikian karena indeks bias (ukuran pembiasan cahaya pada suatu media) air lebih tinggi dari indeks bias udara dan sudut pancuran air cukup landai, maka cahaya laser akan mengalami pemantulan internal total di pancuran. Dan akibatnya, cahaya dari laser akan terjebak di dalam pancuran dan mengikuti arah pancuran air.


Alat peraga berikutnya yaitu Pelampung Elektronik yang terdiri dari sebuah pompa, tiga buah batang logam sebagai sensor, rangkaian kontroler elektronik, bak atas serta bak bawah. Peragaan ini menampilkan fenomena saklar otomatis yang mengenali level ketinggian air pada bak atas. Bila sensor logam bawah tidak terendam air, rangkaian elektronik akan menyalakan pompa. Bila sensor logam atas terendam air, rangkaian elektronik akan mematikan pompa. Dapat terjadi demikian karena di dalam bak air terdapat 3 batang logam yang berfungsi sebagai sensor elektronik yang bekerja secara resistif (mengenali perubahan hambatan listrik). Rangkaian elektronik akan mengenali kondisi hambatan pada tiap-tiap sensor. Jika sensor logam bawah terendam air maka rangkaian elektronik akan memerintahkan pompa air untuk menyala dan jika sensor logam atas terendam air maka rangkaian elektronik akan memerintahkan pompa untuk berhenti.


Alat peraga pancuran cahaya dan pelampung elektronik merupakan hasil pengembangan dari mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri UPH, sebagai bentuk perwujudan pengabdian kepada masyarakat. Alat peraga tersebut telah diserahterimakan pada hari Kamis, 21 Januari 2010 pukul 11.00 wib di PP-IPTEK, yang dilakukan oleh Dekan Fakultas Teknologi Industri UPH, Herman Kanalebe, dan diterima oleh Direktur PP-IPTEK, Finarya Legoh, disertai dengan penandatangan berita acara serah terima dari kedua belah pihak. Alat peraga ini merupakan alat peraga ke-dua setelah sebelumnya UPH juga berkontribusi di peragaan PP-IPTEK dengan alat peraga Pintu Elektronik berbasis RFID. Selanjutnya alat peraga peraga pancuran cahaya dan pelampung elektronik akan tergabung kedalam klaster Optik sehingga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk pembelajaran. [pp-iptek]


http://ppiptek-tmii.blogspot.com/2010_01_01_archive.html






Sumber/ Nama Blog: http://sitiazizahmaulani.blog.esaunggul.ac.id