Rabu, 23 November 2011

Astronom Temukan Calon Planet di Balik Pluto


Astronom Temukan Calon Planet di Balik Pluto

Bertahun-tahun lalu, di sekolah kita diajarkan bahwa tata surya terdiri dari Matahari dan 9 buah planet. Akan tetapi, sejak diluncurkannya berbagai teleskop, pesawat, dan satelit, ruang angkasa menjadi lebih kompleks.
Saat Pluto didegradasi statusnya dari planet menjadi planet kerdil, lima tahun lalu, kita cukup terkejut. Tata surya tinggal dihuni 8 planet. Bagan dan model tata surya yang dipasang di ruang kelas di seluruh dunia harus diubah. Buku pelajaran harus ditulis ulang.
Namun, kini ilmuwan memiliki bukti-bukti kuat bahwa ada planet ke 9 berotasi di belakang Pluto. Dan planet ini ukurannya cukup besar.

Dari bukti-bukti yang ditangkap oleh teleskop ruang angkasa Wise milik NASA, planet raksasa ini tersembunyi di balik Oort Cloud, piringan awan yang terdiri dari benda-benda angkasa yang berada di titik terjauh sistem tata surya.
Oleh Daniel Whitmire dan John Matese, astrofisikawan dari University of Louisiana at Lafayette, Amerika Serikat, benda langit yang sedang diajukan untuk mendapat status ‘planet’ tersebut diberi nama Tyche. “Data-data awal seputar Tyche akan dipublikasikan April mendatang,” kata Whitmire, seperti dikutip dari Time, 16 Februari 2011.
“Setelah itu, planet tersebut kemungkinan akan mengungkapkan dirinya sendiri dalam dua tahun ke depan,” ucapnya.
Whitmire menyebutkan, setelah lokasi Tyche berhasil dipastikan,  terserah pada International Astronomical Union (IAU) untuk menentukan apakah Tyche akan mendapat status planet secara penuh.
“Yang jadi masalah bagi IAU untuk meloloskan status planet adalah, kemungkinan besar Tyche terbentuk dari bintang lain,” kata Whitmire. “Ia kemudian ditarik oleh gaya gravitasi milik Matahari dan membuatnya berotasi pada sistem tata surya kita,” ucapnya.
Sebagai informasi, Tyche diperkirakan memiliki ukuran 4 kali lebih besar dibanding Jupiter dan mengorbit pada jarak 15 ribu kali lebih jauh dibanding jarak Bumi dan Matahari atau 375 kali lebih jauh dibandingkan dengan jarak Pluto dengan Matahari.
Kemungkinan, Tyche terdiri dari hidrogen dan helium dan memiliki atmosfir dan punya beberapa bulan seperti milik Jupiter. “Data dari Wise mengungkapkan bahwa Tyche empat sampai lima kali lebih panas dibanding Pluto, yakni mencapai -73 derajat Celcius.
“Panas tersebut merupakan sisa-sisa suhu dari proses pembentukannya,” kata Whitmire. “Obyek langit sebesar ini membutuhkan waktu yang panjang untuk menjadi dingin,” ucapnya.


Pompa air tenaga angin

 

Pompa Air Tenaga Angin Energi Gratis (EGRA), Kincir Angin EGRA (EGRA Windmill). Menyikapi harga BBM yang sangat mahal dan akan semakin mahal sehingga memusingkan pemerintah dalam menyusun angaran APBN. Bumi energi memperkenalkan pompa air dengan tenaga angin yang tidak memerlukan BBM alias gratis. Kincir angin ini diberi nama EGRA yang merupakan singkatan dari Energi Gratis.
Sistem kerja pompa air tenaga angin ini cukup sederhana yaitu merubah energi kinetik angin menjadi energi mekanik yang digunakan untuk menggerakkan pompa torak untuk memompa air. Energi angin yang di butuhkan untuk dapat beroperasi secara optimal minimal 10 km/jam dan maksimal 50 km/jam.
Kincir angin Egra pertama kali dioperasikan di kebun mangga Indramayu dan telah banyakberjasa memompa air tanpa BBM. Dari pengalaman selama ini debit air yang diperoleh di Indramayu sekitar 40m3 per hari di musim kemarau dan 24 m3 di musim hujan,tanpa harus membeli solar atau membayar listrik.
Selain tanpa BBM pompa air tenaga angin ini juga ramah lingkungan dan teknologinya pun tidak terlalu rumit. Rotor pompa ini terbuat dari alumanium dengan diameter 3 meter. Pompa air tenaga angin ini mampu memompa air 3 liter/ langkah dengan daya hisap 15 meter.

 Sumber/ Nama Blog: http://nurlitaseptiani.blog.esaunggul.ac.id